Senin, 17 September 2012
Selasa, 14 Agustus 2012
MALAM LAILATUL QADAR DALAM AL-QURAN
Berbicara tentang Lailat
Al-Qadar mengharuskan kita berbicara tentang surat Al-Qadar.
Surat Al-Qadar
adalah surat ke-97 menurut urutannya dalam Mushaf.
Ia ditempatkan sesudah surat Iqra'.
Para ulama Al-Quran menyatakan bahwa ia turun jauh sesudah turunnya
surat Iqra'. Bahkan sebagian di antara mereka menyatakan bahwa surat Al-Qadar
turun setelah Nabi Saw. berhijrah ke Madinah.
Penempatan urutan surat dalam
Al-Quran dilakukan langsung atas perintah Allah Swt.,
dan dari perurutannya ditemukan
keserasian-keserasian yang mengagumkan.
Kamis, 09 Agustus 2012
MERENUNGI AKHIR RAMADHAN
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung bulan
Ramadhan. Rasulullah saw. sangat mengagungkan 10 hari akhir Ramadhan ini,
beliau bersungguh-sungguh luar biasa, tidak seperti biasanya. Beliau melakukan
hal demikian, padahal beliau sudah mendapat jaminan pengampunan dari Allah
swt., semua kesalahan yang terdahulu maupun yang akan datang.Bagaimana dengan kita? yang penuh dengan kesalahan dan
kealpaan. Tentu, kita lebih membutuhkan pengampunan Allah swt., oleh karena
itu, kita lebih butuh untuk mencontoh Rasulullah saw, dalam mengagungkan 10
hari akhir Ramadhan ini, kita bersungguh-sungguh mengisinya, semoga Allah swt.
memberikan rahmat-Nya kepada kita, mengampuni dosa kita dan menjauhkan kita
dari api neraka. Amin
20 hari pertama Ramadhan adalah kesempatan menghimpun
keta’atan dan pensucian jiwa dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan fadhoilul
a’mal. 10 hari akhir Ramadhan adalah kesempatan berlipat bagi yang merasa
kehilangan keutamaan 20 hari pertama Ramadhan sebelumnya. Allah menjadikan 10
hari akhir Ramadhan ini bak minyak kesturi perpisahan, lebih khusus lagi dengan
hadiah lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun 4 bulan) dalam sejarah manusia.
I'tikaf Ramadhan
tidak lama lagi segera berpamit. Untuk lebih khusyuk beribadah dan lebih banyak
berdoa, kita harus mendekat. Rasulullah saw mengajari kita bagaimana mengakhiri
Ramadhan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Di antara sunnah Rasulullah saw yang selalu dilakukan pada paruh terakhir bulan Ramadhan
adalah i'tikaf. Secara bahasa i'tikaf berarti menetapi sesuatu dan menahan diri
agar senantiasa tetap berada padanya., baik berupa kebaikan maupun keburukan.
Allah berfirman, (yang artinya):
"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke
seberang lautan itu, setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang beri'tikaf
(menyembah) berhala mereka,..." (QS al-A'raf : 138).
Ramadhan. Rasulullah saw. sangat mengagungkan 10 hari akhir Ramadhan ini,
beliau bersungguh-sungguh luar biasa, tidak seperti biasanya. Beliau melakukan
hal demikian, padahal beliau sudah mendapat jaminan pengampunan dari Allah
swt., semua kesalahan yang terdahulu maupun yang akan datang.Bagaimana dengan kita? yang penuh dengan kesalahan dan
kealpaan. Tentu, kita lebih membutuhkan pengampunan Allah swt., oleh karena
itu, kita lebih butuh untuk mencontoh Rasulullah saw, dalam mengagungkan 10
hari akhir Ramadhan ini, kita bersungguh-sungguh mengisinya, semoga Allah swt.
memberikan rahmat-Nya kepada kita, mengampuni dosa kita dan menjauhkan kita
dari api neraka. Amin
20 hari pertama Ramadhan adalah kesempatan menghimpun
keta’atan dan pensucian jiwa dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan fadhoilul
a’mal. 10 hari akhir Ramadhan adalah kesempatan berlipat bagi yang merasa
kehilangan keutamaan 20 hari pertama Ramadhan sebelumnya. Allah menjadikan 10
hari akhir Ramadhan ini bak minyak kesturi perpisahan, lebih khusus lagi dengan
hadiah lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun 4 bulan) dalam sejarah manusia.
I'tikaf Ramadhan
tidak lama lagi segera berpamit. Untuk lebih khusyuk beribadah dan lebih banyak
berdoa, kita harus mendekat. Rasulullah saw mengajari kita bagaimana mengakhiri
Ramadhan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Di antara sunnah Rasulullah saw yang selalu dilakukan pada paruh terakhir bulan Ramadhan
adalah i'tikaf. Secara bahasa i'tikaf berarti menetapi sesuatu dan menahan diri
agar senantiasa tetap berada padanya., baik berupa kebaikan maupun keburukan.
Allah berfirman, (yang artinya):
"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke
seberang lautan itu, setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang beri'tikaf
(menyembah) berhala mereka,..." (QS al-A'raf : 138).
Selasa, 07 Agustus 2012
Risalah Al Qusyairi : Lapar dan Menahan Nafsu
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(QS. 2:155)
Anas bin Malik menuturkan bahawa ketika Fatimah ra memberikan sepotong kecil roti kepada Rasulullah saw, baginda bertanya, “Apa ini wahai Fatimah?” Dia menjawab, “Sepotong roti yang saya masak sendiri. Hati saya tidak akan tenang sebelum saya memberikan roti ini kepada ayah.”. Beliau menjawab, “Ini adalah sepotong makanan pertama yang memasuki mulut ayahmu sejak 3 hari ini.”
Dikatakan Sahl bin Abdullah hanya makan setiap 15 hari. Manakala bulan Ramadhan tiba, dia tidak makan sampai dia melihat bulan baru, dan tiap kali berbuka, dia hanya minum air saja.
Sahl bin Abdullah berpendapat, “Ketika Allah SWT menciptakan dunia, Dia menempatkan dosa dan kebodohan di dalam kepuasan nafsu makan dan minum, serta menempatkan kebijaksanaan di dalam lapar.”
Selasa, 17 Juli 2012
MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
Hendaklah kita menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan beberapa perkara berikut:
1. Membayar hutang puasa (apabila mempunyai hutang) sebelum masuk bulan Ramadhan.
2. Memperbanyak puasa dan membaca Al-Qur’an serta amal saleh lainnya pada bulan Sya’ban untuk persiapan Ramadhan.
3. Mempersiapkan diri (lahir dan batin / jasmani dan rohani) secara matang.
DIANTARA KEUTAMAAN SHOUM (BERPUASA) DAN BULAN RAMADHAN:
1. Diturunkan di dalamnya Al-Qur’an. (QS. Al-Baqarah: 185).
2. Pintu-pintu surga dibuka dikarenakan banyaknya amal saleh dari orang-orang mukmin.
3. Pintu-pintu neraka ditutup sebagai rahmat bagi orang-orang mukmin dikarenakan sedikitnya maksiat.
4. Setan-setan dibelenggu sehingga tidak sebebas hari-hari lainnya. ( Ketiganya adalah hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim beserta syarh para ulama).
5. Setiap malam ada penyeru yang berseru: “Wahai orang yang berbuat kebaikan menghadaplah dan wahai orang yang berbuat keburukan berhentilah”.
6. Setiap malam Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka. (Keduanya adalah hadits riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dengan sanad hasan).
7. Orang yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Pahala puasa dilipatgandakan oleh Allah tanpa batas. (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu: ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim).
10. Bau mulut orang berpuasa lebih wangi disisi Allah dari Misk (parfum yang paling wangi). (HR. Bukhari dan Muslim).
Hendaklah kita menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan beberapa perkara berikut:
1. Membayar hutang puasa (apabila mempunyai hutang) sebelum masuk bulan Ramadhan.
2. Memperbanyak puasa dan membaca Al-Qur’an serta amal saleh lainnya pada bulan Sya’ban untuk persiapan Ramadhan.
3. Mempersiapkan diri (lahir dan batin / jasmani dan rohani) secara matang.
DIANTARA KEUTAMAAN SHOUM (BERPUASA) DAN BULAN RAMADHAN:
1. Diturunkan di dalamnya Al-Qur’an. (QS. Al-Baqarah: 185).
2. Pintu-pintu surga dibuka dikarenakan banyaknya amal saleh dari orang-orang mukmin.
3. Pintu-pintu neraka ditutup sebagai rahmat bagi orang-orang mukmin dikarenakan sedikitnya maksiat.
4. Setan-setan dibelenggu sehingga tidak sebebas hari-hari lainnya. ( Ketiganya adalah hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim beserta syarh para ulama).
5. Setiap malam ada penyeru yang berseru: “Wahai orang yang berbuat kebaikan menghadaplah dan wahai orang yang berbuat keburukan berhentilah”.
6. Setiap malam Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka. (Keduanya adalah hadits riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dengan sanad hasan).
7. Orang yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala Allah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Pahala puasa dilipatgandakan oleh Allah tanpa batas. (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu: ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Allah. (HR. Bukhari dan Muslim).
10. Bau mulut orang berpuasa lebih wangi disisi Allah dari Misk (parfum yang paling wangi). (HR. Bukhari dan Muslim).
Langganan:
Postingan (Atom)